01/09/13

Renungan Kuliah Transisi #2

Salah satu hal yang membuat saya tergugah ingin menulis di sini karena saya ingin berbagi kepada teman-teman sekalian mengenai beberapa hal yang saya dapat dari kuliah transisi ini...

Pada jalannya masa perkuliahan tersebut, dari kesemua mata kuliah tersebut memilki keterkaitan satu sama lain. Coba kita lihat SKIBL (sejarah kebudayaan Islam dan Budaya Lokal) dan PLBA (Psikologi Lintas Budaya dan Agama) kedua mata kuliah ini sama-sama membahas sebuah budaya, berawal dari apa yg di maksud dengan budaya, yang mempengaruhi budaya itu serta pengaruh budaya tersebut pada ke beberapa hal (seperti yg saya ungkap pada note #1) ..

Budaya merupakan sebuah hasil karya, rasa serta cipta manusia yang di sepakati secara bersama, dari  kesepakatan tersebut dapat terlihat pastinya terdapat proses psikologis yakni persepsi dan kognisi, dimana seseorang tidak mungkin asal mau setuju saja terhadap budaya tersebut.... pasti ada proses berpikir, tapi klo emang orang itu langsung setuju pasti itu karena konformitas.

Jika memang begitu maka budaya tersebut akan mempengaruhi perilaku seseorang, bukankah begitu ?? karena sebuah kesepakatan/komitmen.. (tak tau apkah itu terpaksa ataupun tidak).. ketika dipahami bahwa hal tersebut mempengaruhi perilaku seseorang maka tak dapat di pungkiri bahwa perilaku yang terulang-ulang akan menjadi sebuah kebiasaan yang pada akhirnya kan menghasilkan sebuah akhlak.

Berkaitan soal akhlak, dalam agama Islam telah di bahas mengenai akhlak seorang mukmin.. karena sosok seorang mukmin itu tampak dari akhlaknya. Hal ini pun yang ingin saya bahasa pada topik sebelumnya yang telah saya paparkan di note #1, bagaimanakah akhlak seorang mahasiswa (khususnya Universitas yang berlabel Islam)?..
Saya akui memang individu itu unik, memiliki perbedaan, tapi alangkah lebih baiknya bila kita dapat berperilaku baik antarsesama (sesama manusia,lingkungan serta kepada yang Maha Kuasa)..

Begitu banyak buku telah membahas akan permasalahan akhlak seorang mukmin, namun bagaimnakah jika hal perilaku tersebut telah menjadi suatu budaya di kalangan masyarakat?? apakah harus frontal?? santai..?? atau diam saja.. lalu apakah sebuah kritik itu frontal.. ??

Saya secara pribadi sih mengakui pastinya kita/ saya sendiri khususnya pernah berbuat dosa, bila kita menganggap diri kita yang paling benar dari yang lain menurut saya itu salah. Jadi kalo ada yg mengkritik sebaiknya di tanggapi dengan dingin jangan langsung emosi, siapa tau itu dapat menjadi sebuah nasehat yg menyadarkan kita.

Mungkin kita bisa mengambil sebuah pelajaran dari sebuah kritikan seseorang..
Sekian,

Salam Pembelajar.

Tidak ada komentar:



blog design

Share this PostShare to FacebookShare to TwitterEmail ThisPin ThisShare on Google Plus