Salah satu hal yang membuat saya
tergugah ingin menulis di sini karena saya ingin berbagi kepada teman-teman
sekalian mengenai beberapa hal yang saya dapat dari kuliah transisi ini...
Pada jalannya masa perkuliahan tersebut, dari kesemua mata kuliah tersebut
memilki keterkaitan satu sama lain. Coba kita lihat SKIBL (sejarah kebudayaan
Islam dan Budaya Lokal) dan PLBA (Psikologi Lintas Budaya dan Agama) kedua mata
kuliah ini sama-sama membahas sebuah budaya, berawal dari apa yg di maksud
dengan budaya, yang mempengaruhi budaya itu serta pengaruh budaya tersebut pada
ke beberapa hal (seperti yg saya ungkap pada note #1) ..
Budaya merupakan sebuah hasil karya, rasa serta cipta manusia yang di
sepakati secara bersama, dari kesepakatan
tersebut dapat terlihat pastinya terdapat proses psikologis yakni persepsi dan
kognisi, dimana seseorang tidak mungkin asal mau setuju saja terhadap budaya
tersebut.... pasti ada proses berpikir, tapi klo
emang orang itu langsung setuju
pasti itu karena konformitas.
Jika memang begitu maka budaya
tersebut akan mempengaruhi perilaku seseorang, bukankah begitu ?? karena sebuah
kesepakatan/komitmen.. (tak tau apkah itu terpaksa ataupun tidak).. ketika
dipahami bahwa hal tersebut mempengaruhi perilaku seseorang maka tak
dapat di pungkiri bahwa perilaku yang terulang-ulang akan menjadi sebuah
kebiasaan yang pada akhirnya kan menghasilkan sebuah akhlak.
Berkaitan soal akhlak, dalam agama
Islam telah di bahas mengenai akhlak seorang mukmin.. karena sosok seorang mukmin
itu tampak dari akhlaknya. Hal
ini pun yang ingin saya bahasa pada topik sebelumnya yang telah saya paparkan
di note #1, bagaimanakah akhlak seorang mahasiswa (khususnya Universitas yang
berlabel Islam)?..
Saya akui memang individu itu unik,
memiliki perbedaan, tapi
alangkah lebih baiknya bila kita dapat berperilaku baik antarsesama (sesama
manusia,lingkungan serta kepada yang Maha Kuasa)..
Begitu banyak buku telah membahas
akan permasalahan
akhlak seorang mukmin, namun bagaimnakah jika hal perilaku tersebut telah
menjadi suatu budaya di kalangan masyarakat?? apakah harus frontal?? santai..??
atau diam saja.. lalu apakah sebuah kritik itu frontal.. ??
Saya secara pribadi sih mengakui
pastinya kita/ saya sendiri khususnya pernah berbuat dosa, bila kita menganggap
diri kita yang paling benar dari yang lain menurut saya itu salah. Jadi kalo ada yg mengkritik sebaiknya
di tanggapi dengan dingin jangan langsung emosi, siapa tau itu dapat menjadi sebuah nasehat
yg menyadarkan kita.
Mungkin kita bisa mengambil sebuah
pelajaran dari sebuah kritikan seseorang..
Sekian,
Salam Pembelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar